Fractal Universe

The Big Bang theory was always inadequate, it tries to relegate electricity to a minor role in space

Big Bang Bukan Teori Penciptaan Alam Semesta Kita

Big Bang Bukan Teori Penciptaan Alam Semesta Kita – Apa itu Big Bang? Sederhananya, Big Bang adalah pemahaman modern kita tentang sejarah dan evolusi alam semesta. Namun, Big Bang bukanlah teori penciptaan kosmos kita, karena kita belum memahami peristiwa itu.
Konon, Big Bang memberi tahu kita bahwa seluruh alam semesta yang dapat diamati, termasuk setiap atom, setiap bintang, dan setiap galaksi dalam rentang lebih dari 90 miliar tahun cahaya, pernah dipadatkan menjadi volume yang tidak lebih besar dari buah persik.

Buah persik yang sangat panas.

Pada Awalnya
Selama berabad-abad, para filsuf dan ilmuwan percaya bahwa alam semesta itu statis. Tentu saja, planet dan bahkan bintang dapat bergerak dan terkadang meledak, tetapi pada skala yang sangat besar, alam semesta ada dan akan selalu ada. hari88

Big Bang Bukan Teori Penciptaan Alam Semesta Kita

Pandangan ini begitu mengakar sehingga bahkan mengecoh Einstein. Pada awal tahun 1900-an, ia menerapkan rumusan gravitasi barunya, yang disebut relativitas umum, pada evolusi alam semesta secara keseluruhan. Ia menemukan bahwa teorinya secara alami meramalkan kosmos yang dinamis dan berevolusi, yang mengembang atau menyusut—tetapi jelas tidak statis. Untuk memperbaikinya, ia menambahkan faktor kesalahan pada persamaannya, yang dikenal sebagai “konstanta kosmologi.”

Beberapa tahun kemudian, astronom Edwin Hubble mengumumkan pukulan ganda yang mencengangkan dalam proporsi kosmologi. Pertama, ia menemukan bahwa galaksi ada dan sangat jauh dari kita (tetangga terdekat kita, galaksi Andromeda, terletak lebih dari 2,5 juta tahun cahaya jauhnya). Kemudian, ia menemukan bahwa, rata-rata, semua galaksi bergerak menjauh dari kita.

Dengan kata lain, alam semesta kita berevolusi persis seperti yang diprediksi persamaan Einstein—seandainya saja ia memercayainya.

Menampilkan Pertunjukan

Seorang pendeta Katolik dan astronom Belgia, Georges Lemaître, pertama kali mengusulkan apa yang sekarang kita sebut “teori Big Bang” bahkan sebelum pengamatan Hubble. Lemaître berpendapat bahwa seluruh kosmos pernah dipadatkan menjadi “atom purba” (kata-katanya) yang kemudian meledak dan mengembang, sehingga menghasilkan alam semesta modern kita.

Karena curiga bahwa ajaran Katolik mungkin bocor ke fisika keras, para ilmuwan awalnya menolak gagasan tersebut. Namun, dengan pengamatan Hubble dan matematika Einstein, gagasan tersebut memperoleh momentum. Namun, teori Big Bang tidak akan berkuasa hingga tahun 1950-an.

Gagasan mendasar di balik teori tersebut adalah bahwa alam semesta kita berevolusi dan berubah; alam semesta berbeda di masa lalu, dan akan berbeda di masa depan. Ini merupakan penyimpangan radikal dari setiap model kosmologi hingga saat itu, tetapi setidaknya hal itu membuat pengujian gagasan tersebut relatif mudah.A

Big Bang Bukan Teori Penciptaan Alam Semesta Kita

Alam Semesta Modern

Setengah abad kemudian, model Big Bang tetap menjadi satu-satunya teori yang mampu menjelaskan kekayaan data kosmologi kita. Ahli kosmologi (cabang ilmu baru yang dikembangkan bersamaan dengan penemuan Hubble) telah menemukan bahwa Big Bang dapat menjelaskan perluasan alam semesta, munculnya latar belakang gelombang mikro kosmik, kelimpahan unsur-unsur ringan, pembentukan struktur seperti galaksi, dan masih banyak lagi.

Dalam gambaran modern kita, alam semesta berusia sekitar 13,77 miliar tahun, dan bagian alam semesta yang dapat diamati itu berdiameter sekitar 90 miliar tahun cahaya. Kita tidak memiliki pengetahuan fisika yang diperlukan untuk memahami kondisi ekstrem pada saat-saat awal kosmos, terutama dalam hal mencari tahu bagaimana alam semesta muncul pada awalnya. Namun setelah itu, kita memiliki pemahaman yang cukup baik tentang garis waktu:

Ditinggalkan dalam Kegelapan

Formulasi modern dari gambaran Big Bang dikenal sebagai model ΛCDM (diucapkan lambda CDM), dan akronim itu pada dasarnya berarti “kita masih harus belajar banyak.” Meskipun kita tahu bahwa gambaran umum Big Bang itu benar, berdasarkan banyaknya bukti, para kosmolog masa kini sibuk mencoba melengkapi banyak detail. Misalnya, “CDM” adalah singkatan dari “materi gelap dingin,” yang merupakan suatu bentuk materi yang mencakup 80 persen massa setiap galaksi; namun, materi itu tidak berinteraksi dengan cahaya. Kita belum memahami dari apa materi gelap itu terbentuk, tetapi kita tahu materi itu ada di luar sana, berdasarkan pengaruh gravitasinya.

Annette Nguyen

Back to top